Kamis, 15 Maret 2012

Taylor Swift: Review "The Story of Us" Music Video


Music Video "The Story Of Us" ini disutradarai oleh Noble Jones. Video ini direkam di Perpustakaan Pusat di Universitas Vanderbilt, Nashville dengan adegan tambahan di aula Universitas Vanderbilt. Allison Bonaguro dari Country Music Television memuji music video ini dengan mengatakan:

"syuting di perpustakaan adalah cara pintar untuk membuat music video di bagian lirik ‘I don't even know what page you're on’ dan ‘I've never heard silence quite this loud’. Benar-benar menakjubkan!".


Vanderbilt University

Music video ini ditayangkan perdana pada tanggal 24-05-11 [2+4+0+5+1+1=13]

"Kami harus bersembunyi. Kami semua harus sembunyi di sebuah ruangan yang tidak berjendela, itu sedikit gila! Tetapi selain itu, semuanya sangat menyenangkan."

Swift juga berbagi perasaan dengan Calloway setelah menonton music video itu. Dia berkata:
 "Setiap kali aku di panggung atau menonton sebuah music video, hal pertama yang ada di pikiranku adalah seseorang yang kutulis tentang lagu ini. Ini seperti hal pertama yang anda pikirkan saat anda merasakan suatu momen yang menginspirasi lagu ini, ini sangat menyiksa, saat mengerikan ketika anda kembali ke mantan anda untuk pertama kalinya"

Sinopsis Music Video:
 Video dimulai dengan sebuah perpustakaan dan buku berjudul "The Story of Us". Swift menarasi ceritanya sambil berdiri di antara dua rak buku dan duduk di meja. Lalu kita bisa melihat cut-scene berulang-ulang antara dia dan mantan pacarnya, murid-murid di perpustakaan, dan band-nya memainkan lagu. Adegan mereka berdua dimulai dengan pertemuan pribadi antara keduanya di perpustakaan sekolah, adegan di mana dia mencari tempat sendiri di perpustakan sendirian, lalu menemukan mantannya itu melewati ruangan. Swift bersembunyi di balik sebuah buku yang ia pegang ketika dia memperhatikan mantannya, lalu berpaling dan bermain dengan rambutnya, agar tidak membuat mantannya menyadari bahwa ia ada disana. Namun, ia tidak menyadari bahwa mantannya melihat dia juga dan mencoba menghindar. Lalu sebuah adegan menunjukkan bahwa mantan Swift selingkuh dengan gadis lain. Video berakhir dengan teman sekelas lainnya melempar kertas-kertas mereka sedangkan Swift dan mantannya berhadapan satu sama lain di saat yang sangat canggung, berusaha untuk mengatakan bagaimana perasaan mereka, tapi akhirnya keduanya saling mengangkat bahu dan berjalan pergi. Dan music video ini ditutup dengan adegan Swift saat menutup buku "The Story Of Us"














Music Video Swift ini mendapat sambutan hangat dari para fans dan beberapa musisi lainnya. Swift yang mengubah rambutnya menjadi lurus dan mengubah gayanya menjadi anak sekolahan ini memang sangat menakjubkan! Ini adalah salah satu music video favorit para fans di seluruh dunia

Congratulation Taylor Swift!

Taylor Swift: Talks about her Album "Speak Now"

'Speak Now' adalah album ketiga yang dirilis penyanyi country ini. Taylor Swift merilis album ketiganya yang berjudul Speak Now ini pada 25 Oktober 2010. Semenjak dirilis, para kritikus memberikan review yang sangat positif bahkan mendekati sempurna untuk album ini. Melengkapi respon positif dari kritikus, Speak Now berhasil dengan hebatnya menembus angka satu juta kopi dalam minggu pertama, yaitu 1,047,000 hanya pada minggu pertamanya. Taylor adalah artis pertama yang mendapatkan satu juta kopi untuk penjualan albumnya diminggu pertama sejak Lil Wayne ditahun 2008, dan juga artis country pertama yang mendapatkan satu juta kopi penjualan albumnya diminggu pertama, sejak Garth Brooks ditahun 1994. Speak Now menjadi rekor sebuah album country dari artis wanita pertama yang menembus lebih dari satu juta kopi diminggu pertamanya, dan kedua keseluruhan, setelah Garth Brooks. Artis wanita beraliran country lainnya yang sempat menduduki rekor ini adalah Shania Twain dengan albumnya Up! ditahun 2002 yang terjual 847,000 kopi diminggu pertamanya.

Lagu-lagu didalam album ini ditulis oleh Taylor Swift sendiri tanpa bantuan co-writer. Durasi lagu-lagu di album inipun cenderung lebih lama dibanding album-album sebelumnya. Selain itu, Speak Now juga menempati posisi pertama pada album chart di beberapa negara.




Speak Now Album

Dan ini adalah kalimat-kalimat pembuka booklet album Speak Now:

‘Speak now or forever hold your peace’, kata-kata yang diucapkan penghulu diakhir upacara pernikahan di seluruh dunia, tepat sebelum pengucapan janji. Itu adalah kesempatan terakhir untuk protes, momen yang membuat semua orang berdebar-debar, dan momen yang selalu membuatku terpesona. Banyak kejadian fantastis yang terjadi di gereja (saat momen ini), mereka berkata apa yang telah mereka rahasiakan selama ini, seperti di film. Di kehidupan nyata, hal ini jarang terjadi.

Kehidupan nyata adalah hal yang lucu, kau tahu. Di kehidupan nyata, berkata hal yang tepat di saat yang tepat sangat penting. Jadi penting, pada kenyataannya, bahwa kebanyakan dari kita mulai ragu-ragu, karena takut mengatakan hal yang salah pada waktu yang salah. Tapi akhir-akhir ini apa yang lebih kutakuti adalah membiarkan momen itu pergi tanpa mengatakan apapun.

Aku pikir kebanyakan dari kita takut untuk menghadapi hidup kita selanjutnya, dan melihat kebelakang dan menyesali momen saat kita tidak berbicara. Ketika kita tidak berkata ‘I love you’. Ketika kita seharusnya berkata ‘I’m sorry’. Ketika kita tidak berdiri sendiri untuk diri kita ataupun untuk orang yang sedang membutuhkan bantuan.

Lagu-lagu ini dibuat dari kata-kata yang tidak kukatakan ketika momennya tepat di depanku. Lagu-lagu ini adalah surat terbuka. Beberapa dibuat untuk seseorang yang spesifik, memberitahu mereka yang ingin kukatakan kepada mereka secara pribadi. Untuk lelaki yang tampan yang hatinya kuhancurkan pada bulan Desember. Untuk cinta pertamaku yang -aku tidak pernah berpikir- akan menghancurkan hatiku pertamakalinya. Untuk band ku. Untuk lelaki jahat yang kutakuti. Untuk seseorang yang membuat duniaku suram untuk sesaat. Untuk perempuan yang telah mencuri milikku. Untuk seseorang yang kumaafkan atas apa yang dia katakan didepan seluruh dunia.
 -Taylor

1. Mine:
"Akhir-akhir ini aku punya kebiasaan buruk yaitu lari dari cinta. Ini seperti kamu telah di tempat tersebut, tapi kamu hanya, seperti, berlari dalam arah yang berlawanan. 'Mine' adalah gagasan bahwa aku bisa menemukan seseorang yang akan menjadi pengecualian untuk itu, seseorang yang kuat dan memiliki banyak hal yang tidak membuatku lari darinya.
Terkadang aku terbayang denan contoh-contoh yang pernah kulihat tentang cinta, (long term), dan seringkali sia-sia. Ada banyak perpisahan dan orang-orang tersakiti, lalu aku cenderung menjadi sedikit'run-awayish'. Tapi aku tidak pernah berharap seperti itu.
Lagu ini kurilis sebagai single pertama karena.. ada suatu momen antara Nathan (produserku) dan aku, ketika aku merekam lagu ini dan membuat demo-nya di basement dan kami melihat satu sama lain dan seperti, ‘Ini dia. Ini satu-satunya. Dan itu adalah awal yang bagus, jadi aku berharap yang terbaik dari yang satu ini.’ Semoga aku berhasil!"

2. Sparks Fly:
"Sparks Fly adalah tentang jatuh cinta kepada orang yang tidak seharusnya, tapi kamu tidak bisa menghentikannya karena ada ‘hubungan’ dan chemistry. Lagu ini kutulis beberapa tahun yang lalu dan mulai mengerjakannya setelah itu. Sangat menakjubkan melihat lagu ini berubah seiring waktu. Ada fansku yang telah mendengar lagu ini sebelum dirilis, namun sekarang ada banyak perubahan keren dan aku sangat bangga, dan aku tak sabar agar mereka mendengarnya!"

3. Back To December:
"Back to December adalah nomor satu bagiku, aku tidak pernah meminta maaf kepada seseorang dibalik lagu ini sebelumnya. Lagu ini berisi tentang saat indah, saat buruk, dan permintamaafan. Dan seseorang dibalik lagu ini layak mendapatkan ini semua. Lagu ini kutulis kepada seseorang yang sangat luar biasa untukku, sangat sempurna untukku di hubungan ini, namun saat itu aku sangat tak perduli padanya, jadi inilah yang ingin kukatakan padanya—dan dia pantas mendengarkannya."

4. Speak now:
"Lagu ini terinspirasi oleh salah satu dari temanku yang menceritakan tentang seseorang di masa kecilnya, lelaki yang ditaksirnya. Mereka bersama-sama di sekolah menengah lalu berpisah, dan seperti percaya bahwa kita akan kembali bersama. Lalu, suatu hari dia datang dan bercerita padaku bahwa laki-laki yang ditaksirnya akan menikah. Lelaki yang ditaksirnya telah bertemu dengan perempuan yang jahat dan telah membuatnya tidak pernah lagi mengobrol dengan teman-temannya, menghancurkan keluarganya dan membuatnya mejadi terisolasi. Dan aku hanya, bercanda, seperti “Jadi, kamu akan berbicara (speak now)?” dan dia seperti “Apa maksudmu?”, lalu aku berkata “Oh, kau tahu, seperti halilintar di gereja, ‘bicara sekarang atau tidak selamanya? (speak now or forever hold your peace?). Dan tentu saja aku akan ikut denganmu. Aku akan bermain gitar. Itu akan sangat menyenangkan! Haha”. Lalu dia tertawa. Setelah itu aku mulai memikirkan berapa tragisnya jika orang yang kau cintai menikah dengan orang lain.”
Lalu aku berangan-angan bahwa salah satu mantan pacarku menikah, lalu aku berpikir bahwa mungkin aku perlu menulis sebuah lagu tentang ‘mengganggu’ pernikahan. Bagiku, aku berpikir bahwa ini merupakan pertarungan dengan si jahat, dan perempuan ini tentu saja benar-benar dianggap sebagai si jahat. Dan inilah, ‘Speak Now’."

5. Dear John:
"Lagu Dear John adalah seperti email terakhir yang ingin kau kirimkan kepada seseorang yang menjalani hubungan denganmu. Biasanya orang ‘email terakhir’ ini kepada seseorang dan mengatakan segalanya yang ingin mereka katakan, namun mereka tidak mengirimkannya! Dengan memasukkan lagu ini ke dalam album, kupikir sama saja dengan ‘mengirimkannya’."

6. Mean:
"Lagu Mean adalah tentang, yah, ketika kamu melakukan apa yang kulakukan, dan membiarkan dirimu ‘ada disana’ saat orang-orang mengatakan apapun yang ingin mereka katakan. Ada jutaan pendapat yang berbeda dari jutaan orang yang berbeda.
Aku menyadari bahwa tidak semua orang menyukai apa yang kamu lakukan, dan tidak perduli apapun itu, kamu akan dikritik untuk suatu hal. Tapi aku juga sadar ada banyak cara berbeda untuk mengkritik seseorang. Ada kritik yang kasar. Ada kiritik yang profesional. Dan itu kasar. Ada jalan yang kau lewati ketika kamu mulai menyerang segala sesuatu tentang seseorang, dan ada laki-laki yang selalu melewati jalan itu lagi dan lagi. Menjadi jahat, dan mengatakan sesuatu yang akan menghancurkan hariku.
Dan ini terjadi... tak perduli apa yang kamu lakukan, tak perduli berapa umurmu, tak perduli apa pekerjaanmu, tak perduli dimana tempatmu di dunia. Akan selalu ada orang yang kasar terhadapmu. Menerimanya adalah satu-satunya cara menghadapi situasi itu, mengatasinya. ‘Mean’ adalah tentang bagaimana aku mengatasi hal ini, dan cara pikirku mengenai hal-hal ini."

7. The Story Of Us:
"The Story of Us adalah lagu yang kutulis tentang hal yang aneh dimana, well.. bisa diibaratkan seperti aku berlari ke mantanku di tempat yang aneh. Lagu ini adalah tentang salah satu dari situasi seperti itu dimana tempat yang aneh tempat aku berlari ke mantanku itu adalah.. award show.
Aku duduk dengan hanya berjarak 2 seat darinya, dan ada banyak yang harus dibicarakan, namun tak satupun dari kami ingin membicarakannya. Kami berdua berpura-pura seperti sedang berbicara dengan orang lain (yang kami bahkan tidak tahu siapa). Itu menyedihkan. Aku berbicara kepada ibuku tentang hal itu setelahnya, dan aku berkata bahwa aku merasa seperti I was standing alone in a crowded room (berdiri sendirian di tengah keramaian). Dan setelah itu aku seperti berkata, “Aku harus pergi, Bye!”, dan itulah lagu ini."

8. Never Grow Up:
"Never Grow Up adalah lagu tentang fakta bahwa aku tidak begitu tahu bagaimana perasaanku saat bertumbuh (growing up). Ini sulit. Bertumbuh terjadi tanpa kau tahu. Bertumbuh itu gila karena saat kamu masih muda, kamu ingin cepat menjadi yang lebih tua. Aku melihat keluar ke kerumunan setiap malam, lalu aku melihat banyak anak perempuan yang seusia denganku akan melalui hal yang persis sama seperti yang kualami. Sesekali, aku melihat kebawah dan aku melihat seorang gadis kecil berumur tujuh atau delapan, dan kuharap aku bisa memberitahu mereka tentang semua ini. Agar mereka bisa menjadi apa yang mereka inginkan dan membentuk pikiran, mimpi dan pendapatnya. Aku menulis lagu ini untuk gadis-gadis kecil itu."

9. Enchanted:
"Aku menulis ‘Enchanted’ tentang seseorang yang membuatku terpesona saat bertemu dengannya,obviously. Dia adalah seseorang yang telah berbicara denganku dua kali lewat email, dan aku juga telah pergi ke New York untuk menemuinya.
 Aku ingat pada saat itu, sepanjang jalan menuju kerumah aku memikirkan 'aku harap dia tidak sedang jatuh cinta dengan seseorang'. Hal itu sangat indah, perasaan itu. seperti ‘Oh my gosh! apakah dia menyukai orang lain? Apa itu maksudnya?’ Lalu aku sampai ke rumah, dan dia mengirimkan email dah berkata sesuatu seperti 'maaf,aku sangat pemalu tadi. I was just wonderstruck meeting you.’ Lalu aku masukkan kata-kata ‘wonderstruck’ ke dalam lagu itu agar terlihat seperti sebuah perkataan 'hi, lagu ini untukmu!'"

10. Better Than Revenge:
"Lagu Better Than Revenge adalah tentang seorang perempuan, yang beberapa tahun lalu, merebut pacarku. Aku pikir dia telah mengira bahwa aku sudah lupa dengan itu, tapi aku tidak!"

11. Innocent:
 "Lagu ‘Innocent’ adalah tentang sesuatu yang sangat berarti bagiku secara emosional. Membutuhkan waktu lama untuk menulis lagu yang satu ini. Aku cukup beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk menampilkan lagu ini di VMAs, dan itu adalah kali pertamanya orang-orang bisa mendengarkan ini. Mengeluarkan album yang bernama Speak Now dimana kamu ingin mengatakan apa yang kamu rasakan ketika kamu tahu kamu merasakannya, aku merasa mempertunjukan lagu ini di acara award ini sangat tepat. Kuharap semua orang menyukai lagu ini."

12. Haunted:
"'Haunted' adalah tentang sebuah momen ketika kamu menyadari orang yang kamu cintai pergi dan menghilang begitu cepat. Dan kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan, tapi pada saat itu, ketika hal itu menghilang, waktu berjalan begitu lambat. Segalanya bergantung pada apa isi pesan terakhirnya, dan kamu menyadari bahwa ia seperti meninggalkan cintanya. Itu benar-benar menghancurkan hati dan hal tragis yang harus dijalani, karena sebagian besar waktu yang kau habiskan untuk mencoba memberitahu dirimu sendiri tidak akan terjadi. Dan aku telah melaluinya, aku pun akhirnya terbangun di tengah malam dan menulis lagu tentang ini.
Aku ingin musik dan orkestranya bisa mencerminkan kekuatan emosi dari lagu ini, jadi kami merekam lagu ini dengan Paul Buckmaster di Capital Studios, Los Angeles. Itu adalah pengalaman yang sangat menakjubkan – merekam hal besar ini, live string section yang kupikir akhirnya benar-benar bisa menunjukkan kekuatan, perasaan kebingungan dan kacau yang aku inginkan."

13. Last Kiss:
 "Lagu 'Last Kiss' adalah surat untuk seseorang. Kamu mengatakan semua ini ‘putus asa’, perasaan hopeless setelah break up. Setelah break up, kamu merasakan banyak hal yang berbeda. Kamu merasa marah, bingung dan frustasi. Dan setelah itu ada kesedihan. Sedih kehilangan orang ini, kehilangan semua kenangan bersamanya, dan harapanmu di masa depan. Ada beberapa momen saat kamu menyadari kebenaran, dimana kamu harus menerimanya, bahwa dirimu merindukan semua hal ini. Ketika aku sedang mengalami salah satu momen, aku menulis lagu ini."

14. Long Live:
"'Long Live' (atau dengan nama lain ‘We Will Be Remembered’), adalah lagu pertama dimana aku mempunyai nama lain bagi judulnya. Selain itu, bagaimanapun, lagu ini adalah tentang bandku, produserku, dan semua orang yang telah membantu kami membangun karir ini tahap demi tahap. Fans ku, orang-orang yang kupikir selalu bersama-sama disini bersama kami, lagu ini adalah tentang saat-saat kemenangan yang kami lalui selama dua tahun ini. Kami mengalami saat dimana kami cuma melompat-lompat dan menari, seperti tidak perduli bagaimana kami menari, dan berteriak hingga puncak paru-paru “Bagaimana ini bisa terjadi?”. Dan aku merasa sangat beruntung karena memiliki satu dari semua momen itu.
‘Long Live’ adalah tentang bagaimana aku mencerminkan perasaan tersebut. Lagu ini bagiku adalah seperti melihat ke foto album tentang award show, seluruh stadium tempat showku, dan tangan-tangan yang diangkat keatas oleh para fans dalam keramaian itu. Ini semacam love song pertama yang kutulis untuk timku!"

Taylor Swift: Talks about her Album "Fearless"

Fearless adalah album studio kedua dari penyanyi Country Pop asal Amerika Serikat, Taylor Swift. Album ini dirilis pada tanggal 11 November 2008 melalui label Big Machine Records. Pada awal pembukaannya, album tersebut terjual sebanyak 592,300 kopi, merupakan jumlah terbanyak untuk seluruh artis wanita pada tahun 2008. Hanya dalam dua bulan, album tersebut sukses terjual 2,2 juta kopi. Album tersebut juga terdaftar dalam peringkat 1 untuk Billboard 200 selama 11 minggu tidak berurutan dan juga peringkat 1 untuk Billboard Hot Country Albums untuk 35 minggu tidak berurutan. Empat singel dirilis sebagai singel promosi dari Fearless, dan keempatnya mendapatkan sambutan yang sangat meriah. Singel tersebut adalah "Change", "Fearless", "You're Not Sorry", dan "You Belong with Me", yang langsung masuk ke peringkat 10, 9, 11, dan 12, berurutan. Taylor adalah artis pertama yang mampu melakukan hal ini.

Single yang pertama dirilis adalah "Love Story", dengan gaya ala zaman dahulu, lagu ini menjadi lagu internasional Taylor yang pertama. Berhasil meraih peringkat di Top 10 di lebih dari 20 negara didunia, termasuk juga Top 5 dibeberapa negara, termasuk peringkat 4 di Billboard Hot 100 dan peringkat 1 di Billboard Hot Country Song untuk 2 minggu. "White Horse" ditunjuk sebagai single kedua yang dirilis, single ballad ini berhasil menduduki posisi 13 di Billboard Hot 100, dan posisi 2 di Billboard Hot Country Song. Singel ini berhasil meraih dua Grammy Awards untuk Album of the Year and Best Country Album. Fearless juga merupakan album pertama dalam sejarah yang memenangkan American Music Award (AMA), Academy of Country Music Award (ACM), Country Music Association Award (CMA), dan Grammy Award pada tahun yang sama, sehingga menjadikan Fearless sebagai album yang paling banyak diberikan awards dalam sejarah musik country.



Fearless Album

1. Fearless (Taylor Swift, Liz Rose, Hillary Lindsey) –
“Lagu ini berisi tentang ‘ketidaktakutan’ dalam jatuh cinta. Tak perduli berapa banyak lagu break upyang kamu tulis karenanya, tak perduli berapa kali kamu disakiti, kamu akan selalu jatuh cinta lagi. Ketika aku menulis ‘Fearless’, aku tidak sedang berpacaran dengan siapapun. Aku bahkan tidak sedang kasmaran. Aku sedang sendirian saat tour dan lagu ini pada dasarnya tentang pacaran yaang menurutku paling indah. Kupikir suatu saat, ketika kau menulis lagu cinta, sesekali kau tidak menulis tentang apa yang telah kau rasakan.. melainkan tentang apa yang kau inginkan terjadi. Jadi, lagu ini adalah tentang pacaran terbaik yang –sejujurnya- belum pernah aku rasakan.”

2. Fifteen (Taylor Swift) –
“Aku menulis ini seputar cerita tentang sahabatku di sekolah, Abigail. Aku memulai semuanya dari baris ‘Abigail gave everything she had to a boy who changed his mind’ dan menulis segalanya dari poin itu. Aku hanya memutuskan kalau aku ingin sekali bercerita tentang tahun pertama kita di sekolah karena aku merasa di tahun pertama itu, aku tumbuh dengan cepat melebihi tahun-tahun lain dalam hidupku sejauh ini.”

3. Love Story (Taylor Swift) –
“Lagu ini kutulis ketika aku sedang berpacaran dengan seseorang yang tidak cukup ‘benar’. Dirinya lumayan rumit, tapi aku tidak perduli. Aku memulai lagu ini dengan baris ‘this love is difficult, but it’s real’. Dan ketika aku menulis ending lagu ini, aku merasa seperti itu adalah ending yang diinginkan setiap gadis pada kisah cintanya masing-masing. Dan ini adalah ending yang kumau. Kamu menginginkan seseorang yang tidak perduli dengan apa yang orang-orang pikirkan ataupun apa yang orang-orang katakan. Dia hanya berkata, ‘Marry me, Juliet, I love you, and that’s all I really know’. Semua ini diceritakan melalui semacam karakter, dimana itu adalah Romeo dan Juliet, dan bukan aku yang berkata bahwa aku akan menikah atau semacamnya.. tapi aku pikir sangat mengasyikkan menulis tentang ini.”

4. Hey Stephen (Taylor Swift) –
“Kami sedang rekaman di  studionya John McBride (suami dari Martina McBride) dan dia seperti ‘My kids are dying to meet you. Apakah kamu pikir kamu bisa berkata hai kepada mereka?’ lalu aku berkata, ‘Ya, bawa mereka kesini dan kita bisa hang out setelah rekaman’. Lalu anaknya dan teman-temannya –mereka bersepuluh disana– mereka semua datang ke studio saat rekaman ‘Hey Stephen’ dan mereka menyukainya. Lalu mereka bernyanyi bersama denganku untuk mengakhirinya.”

5. White Horse (Taylor Swift, Liz Rose) –
“Aku sebenarnya tidak ingin memasukkan lagu ini ke dalam album ini. Tadinya aku akan memasukkan lagu ini di album ketiga karena aku benar-benar merasa seperti ada ‘kesedihan’ di rekaman ini. Lalu agensiku pergi ke LA merencanakan meeting dengan produser eksekutif Betsy Beers dan Shonda Rhimes, di Grey’s Anatomy karena itu show favoritku. Itu akan menjadi ‘mimpi yang menjadi kenyataan’ untuk memainkan lagu disana. Lalu aku memainkan ‘White Horse’. Aku memainkan lagu itu hanya dengan gitar, lalu mereka terkejut! Mereka menyukainya. Mereka berkata, ‘Kami akan kembali lagi secepat yang kami bisa’. Untuk sesaat, aku tidak tahu bahwa aku akan membawa lagu itu ke rekaman karena jika lagu itu tidak aku mainkan di show, kita tidak akan memasukkannya ke album ini. Lalu mereka memanggil dan berkata bahwa mereka sangat tertarik dengan lagu itu. Jadi kami merekam lagu itu, mengirimkan ke mereka, dan memasukannya!
Bagiku, ‘White Horse’ adalah tentang apa, hmm menurut pendapatku, adalah ‘the most heart-breaking part of a break-up’ – momen saat kamu menyadari bahwa mimpi-mimpi yang kamu rasakan, semua impian yang kamu harapkan bersamanya, semua menghilang. Segalanya setelah momen ini berpindah.. tapi hal-hal seperti ‘Wow, it’s over’ adalah apa yang aku tulis di ‘White Horse’.

6. You Belong With Me (Taylor Swift, Liz Rose) -
 “Aku datang ke sesi menulis dengan Liz Rose dan berkata.. aku punya ide. Aku mendengar seorang temanku berbicara dengan pacarnya lalu berkata, ‘tidak sayang.. aku harus menutup telponnya cepat-cepat.. aku akan menghubungimu kembali.. ya tentu aku mencintaimu. lebih dari apapun! Sayang maafkan aku..’ lalu pacarnya berteriak padanya! Aku merasa kasihan padanya saat itu.
Maka aku menulis baris pertama, ‘You’re on the phone with your girlfriend, she’s upset, going off about something that you said’, lalu aku melanjutkan ke bait cerita tentang aku jatuh cinta padanya dan dia seharusnya bersamaku, bukan dengannya. Itu hanya menjadi gambaran. Aku sangat senang saat menulis bagian ‘She wears short skirts, I wear T-shirts’. Haha”

7. Breathe (Taylor Swift, Colbie Calliat) –
“Lagu ini adalah lagu tentang berkata selamat tinggal kepada seseorang, tapi tidak pernah menyalahkan siapapun. Terkadang itu adalah hal yang tersulit. Ketika tidak seorangpun yang bersalah.
Aku adalah fans berat dari lagunya Colbie. Ketika itu keluar, aku merasa jatuh cinta dengan caranya membuat musik. Aku menghubungi management-nya dan bertanya apakah aku bisa menulis lagu dengannya. Dan, ya, Colbie punya jadwal ke Nashville saat ia akan show, dan dia punya waktu luang. Aku pikir suaranya sangat indah. Dan aku sangat senang untuk memiliki suaranya di albumku.”

8. Tell Me Why (Taylor Swift, Liz Rose) –
“Aku sedang berbicara kepada seseorang yang belum pernah ‘benar-benar’ kupacari. Terkadang sangat sulit ketika kamu mempunyai harapan untuk pacaran dengannya, dan kamu mencoba mendekatinya, tapi itu semua sia-sia. Dia mengatakan segalanya yang bisa membuatku pergi, ‘Apakah kamu baru saja berkata sesuatu?’. Dan itu sangat menggangguku karena dia berkata suatu hal lalu melakukan yang lain, melakukan suatu hal lalu berkata yang lain. Karena dia tidak tahu apa yang ia inginkan, dia hanya akan bermain dengan sebuah permainan yang bernama ‘perasaan’.
Jadi aku menulis ini dengan Liz dan membicarakan tentang betapa laki-laki ini sangat jahat dan jerk, namun terkadang juga cool. Aku seperti, ‘Liz, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan laki-laki ini!’. Jadi aku memulai menulis lagu ini dengan ‘I took a chance, I took a shot. And you might think I’m bulletproof, but I’m not’.”

9. You’re Not Sorry (Taylor Swift) –
“Ini tentang seseorang yang berubah menjadi ‘sesuatu’ yang tidak pernah kubayangkan. Saat pertama, ia datang sebagai prince charming. Yah, ternyata prince charming ini mempunyai banyak rahasia dan tak pernah memberitahuku. Dan satu persatu aku akan mengungkapkannya. Aku akan mencari tahu siapa dia sebenarnya. Aku menulis ini ketika aku mulai tidak tahan, ‘Kau tahu? Jangan pernah berpikir bahwa kamu bisa terus menyakitiku.’ Itu adalah point ketika aku harus melangkah dan pergi.”

10. The Way I Loved You (Taylor Swift, John Rich) –
“Aku mendapat ide untuk lagu ini tentang sebuah hubungan dengan lelaki yang baik yang selalu tepat waktu dan membukakan pintu untukmu dan membawakanmu bunga.. but you feel nothing! Sepanjang waktu kamu bersamanya, kamu memikirkan tentang seorang yang complicated.. dan berantakan.. dan frustasi.
Jadi aku menggunakan ide itu, memikirkan judulnya, lalu aku membawa lagu itu ke John Rich. Dia mampu terhubung dengan lagu itu dengan baik karena dia complicated, lelaki yang frustasi dan berantakan soal hubungannya. Kami memiliki sudut pandang yang berbeda tentang lagu ini. Sangat keren berada di sebuah ruangan dan menulis lagu bersamanya, karena dia benar-benar penulis yang hebat!”

11. Forever & Always (Taylor Swift) –
“‘Forever & Always’ adalah ketika aku berada di suatu hubungan dengan seseorang dan aku memperhatikannya perlahan-lahan menyelinap dan pergi. Aku tidak benar-benar tahu mengapa, karena aku tidak melakukan sesuatu yang berbeda. Aku tidak melakukan apapun yang salah. Dia hanya.. memudar. Dan ini tentang kebingungan dan frustrasi karena bertanya-tanya, mengapa? Apa yang berubah? Kapan itu berubah? Apa yang telah kulakukan? Di kasus ini, seseorang yang kutulis tentang lagu ini mengakhiri hubungannya denganku demi gadis lain. Dan aku tahu sekarang mengapa ia pergi..”

12. The Best Day (Taylor Swift) –
“Aku menulis lagu ini di perjalanan dan aku tidak memberi tahu mamaku tentang ini. Aku memutuskan untuk membuatnya tetap rahasia dan memberikannya sebagai kejutan untuk natal. Aku menulis ini di musim panas dan merekamnya secara rahasia dengan bandku di studio. Setelah lagu ini selaesai, aku membuat home-made video dengan video-video masa kecilku dengannya, dan keluargaku.
Dia tidak menyadari bahwa aku yang bernyanyi, bahkan hingga pertengahan lagu! Dia tidak pernah berpikir bahwa aku bisa menulis dan merekam lagu tanpa diketahuinya. Ketika akhirnya dia menyadari itu, air maya mulai keluar dari matanya.”

13. Change (Taylor Swift) –
“Disuatu saat, aku mulai mengerti bahwa akan lebih sulit bagiku dari record label yang lebih kecil untuk sampai ke record label yang lebih besar. Aku sadar bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan hal itu karena tidak ada seniman lain dari label itu yang membantuku. Dan harapan bahwa suatu hari nanti keadaan akan berubah mendorongku untuk berusaha mendapatkannya. Dan hal ini berubah. Setelah beberapa kali aku mengatakan pada diriku sendiri terus menerus, aku akhirnya menuliskan ini menjadi sebuah lagu.”

Taylor Swift: Talks about her Album "Taylor Swift"

'Taylor Swift' adalah debut album pertama yang dikeluarkan oleh Taylor Swift. Album ini dirilis pada 24 Oktober 2006.Ia pertama kali merilis single pertamanya, "Tim McGraw" pada 16 Juni 2006, dan berhasil meraih peringkat 6 di Billboard Hot Country Song dan peringkat 40 di Billboard Hot 100. Lalu ia merilis album perdananya,Taylor Swift, yang langsung terdaftar pada peringkat 19 di Billboard 200. Lalu, setelah perilisan single "Teardrops on My Guitar", penjualan albumnya mulai meninggi dan akhirnya mencapai posisi puncak Billboard Hot Country Albums dan peringkat 5 di Billboard 200. Album tersebut bertahan diposisi puncak untuk 24 minggu tidak berurutan. Album lain yang memiliki minggu dipuncak Billboard Hot Country Albums diatas 20 minggu pada dekade 2000-an hanya Dixie Chicks dan Carrie Underwood. Setelah Januari 2010, Taylor Swift telah terjual 4,6 juta kopi dan 9 juta download single.

Single kedua dari album perdananya, "Teardrops on My Guitar" mampu mencapai kesuksesan lebih tinggi dari "Tim McGraw", menduduki posisi 2 di Billboard Hot Country Song dan posisi 13 di Billboard Hot 100, lagu Swift pertama yang menduduki posisi Top 20 di Billboard Hot 100. Single ketiganya, "Our Song", berhasil mendapatkan kesuksesan lebih tinggi lagi dari "Teardrops on My Guitar", berhasil menduduki posisi puncak Billboard Hot Country Song, single pertamanya yang berhasil melakukannya dan berada diposisi puncak untuk 6 minggu, juga salah satu rekor terlama untuk seorang penyanyi wanita. Lagu tersebut juga berhasil menduduki posisi 16 di Billboard Hot 100, menjadikannya lagu Swift kedua yang menduduki posisi Top 20 di chart tersebut.

Single ketiganya yang berjudul "Picture to Burn" belum berhasil mencapai kesuksesan seperti "Our Song", namun masih lumayan sukses karena menduduki posisi 3 di Billboard Hot Country Song dan posisi 29 di Billboard Hot 100. Setelah meriis ulang album perdananya menjadi Taylor Swift: Deluxe Edition, dan menambahkan sebuah single lagi, "Should've Said No". Meskipun mendapatkan rating yang kurang bagus, single tersebut mampu menduduki posisi puncak Billboard Hot Country Song untuk 2 minggu dan posisi 33 di Billboard Hot 100. Sampai akhir 2008, Taylor Swift telah terjual sebanyak 3 juta kopi di US.



album "Taylor Swift"

Yuk, kita lihat pendapat Taylor Swift tentang lagu-lagunya!

1. Tim McGraw (Taylor Swift & Liz Rose) –
“Lagu ini sangat berarti bagiku, itulah mengapa aku mau lagu ini menjadi track nomor satu di album ini. Ide untuk lagu ini datang padaku di kelas matematika. Aku hanya mulai bernyanyi –kepada diriku sendiri– ‘When you think Tim McGraw’. Konsep dari lagu ini adalah waktu aku berpacaran dengan seseorang yang pergi begitu saja, dan kepergian itu menyudahi hubungan kami. Lalu aku mulai berpikir tentang sesuatu yang mengingatkanku padanya. Hal pertama yang datang ke pikiranku adalah bahwa lagu favoritku saat itu adalah lagu dari Tim McGraw. Setelah pulang sekolah, aku pergi ke pusat kota, duduk di depan piano, dan menulis lagu ini bersama Liz Rose selama 15 menit. Saat itu mungkin adalah 15 menit terbaik yang pernah kurasakan.”

2. Picture To Burn (Taylor Swift & Liz Rose) –
“Sebelum aku menyanyikan lagu ini, aku selalu berusaha untuk memberi tahu penonton bahwa aku telah berusaha untuk menjadi orang yang baik.. tapi jika kalian menghancurkan hatiku, menyakiti perasaanku, atau jahat kepadaku, aku akan menulis lagu tentangmu! Haha. Lagu ini adalah contoh yang sempurna.”

3. Teardrops On My Guitar (Taylor Swift & Liz Rose) –
“Aku ingat saat aku menyukai seseorang yang selalu duduk dan mengobrol denganku setiap hari, tentang.. gadis lain. Betapa cantiknya dia, betapa baik dan pintar dan sempurnanya dia. Dan aku duduk disana dan mendengarkannya, dan –aku tidak tahu sudah berapa kali– aku berkata ‘Oh, I’m so happy for you.’ Dan aku pikir ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana aku membiarkan perasaanku keluar menjadi lagu, yang terkadang tidak ada jalan lain. Dan aku tidak pernah takut untuk menggunakan nama mereka (di dalam laguku). Dan aku suka lagu ini karena kejujurannya. Saat ini, mereka masih berpacaran dan mungkin dia tidak tahu tentang lagu ini.”

4. A Place In This World (Taylor Swift & Robert Orrall & Angelo) –
“Aku menulis lagu ini ketika aku berumur 13 tahun dan baru saja pindah ke Nashville. Sangat sulit mencoba memutuskan kemana aku ingin pergi. Aku tahu kemana aku ingin pergi, tapi aku hanya tidak tahu bagaimana untuk kesana. Aku sangat senang bahwa lagu ini berada di album ini, karena akhirnya aku merasa seperti.. memahaminya.”

5. Cold As You (Taylor Swift & Liz Rose) –
“Aku menulis lagu ini bersama Liz, dan aku pikir lirik di lagu ini adalah satu dari beberapa lirik terbaik yang pernah kutulis. Ini adalah tentang momen saat kamu menyadari bahwa seseorang tidak seperti apa yang kamu pikirkan, lalu kamu mencoba untuk mencari alasan bagi seseorang bahwa ia tidak pantas untuknya. Dan ada juga beberapa orang yang tidak akan pernah menyukaimu. Kami menulis ini ketika aku mulai bernyanyi ‘And now that I'm sitting here thinking it through, I've never been anywhere cold as you.’

6. The Outside (Taylor Swift) –
“Ini adalah satu dari beberapa lagu yang paling pertama kutulis, dan lagu ini bercerita tentang setiap alasan mengapa aku memulai untuk menulis lagu. Ini adalah ketika aku berusia 12 tahun dan tersisih di sekolah. Aku sangat berbeda dari semua anak, dan aku tidak benar-benar tahu mengapa. Aku lebih tinggi (dibanding mereka semua), dan aku bernyanyi musik country di bar karaoke dan festival pada akhir pekan, disaat semua anak lainnya sedang menghabiskan akhir pekan untuk menginap. Suatu hari, aku sadar bahwa setiap orang sedang membicarakanku pada hari itu. Aku pikir setiap orang memiliki saat-saat didalam hidup mereka menjalani hari-hari yang buruk. Mereka bisa memilih untuk membiarkan hal itu membuat mereka down, atau mereka bisa mencari cara untuk berdiri diatas itu semua. Aku menyimpulkan bahwa, meskipun orang-orang tidak selalu ada untukmu, tetapi musik selalu ada. Dan sangat aneh jika memikirkan betapa berbedanya hidupku saat ini jika aku adalah seseorang yang menjadi salah satu diantara mereka.”

7. Tied Together With A Smile (Taylor Swift & Liz Rose) –
“Salah satu sahabatku benar-benar cantik. Dia mengikuti kontes kecantikan dan pulang dengan memenangkan segalanya! Setiap gadis ingin menjadi dirinya dan setiap laki-laki ingin menjadi pacarnya. Aku menulis lagu ini suatu hari saat aku tahu ia terserang eating disorder. Itu benar-benar mengagetkanku, dan yang satu ini sulit untuk ditulis, karena aku tidak akan (hanya) menulis cerita sedih. Tapi ini nyata. Lagu ini pada dasarnya tentang seorang gadis yang aku kenal, dan hal-hal sulit yang kulihat ia telah lalui. Aku tidak melihat lagu ini seperti nasihat. Lagu ini adalah tentang: tidak peduli apa yang teman-temanku lalui, aku akan selalu menyayanginya.”

8. Stay Beautiful (Taylor Swift & Liz Rose) –
“Setelah mendengar lagu-laguku, banyak orang yang berkata `How many boyfriends have you HAD?'dan aku selalu memberitahu mereka bahwa beberapa dari laguku, kutulis berdasarkan pengamatan dari kehidupan nyata. Dengan kata lain, kamu tidak harus berpacaran dengan seseorang hanya untuk menulis lagu tentang mereka. Lagu ini adalah lagu yang yang kutulis tentang seseorang yang tak pernah aku pacari. Wow, benarkah? Haha. Lagu ini tentang seseorang yang aku pikir sangat manis, dan aku tidak banyak berbicara dengannya. Tapi sesuatu tentangnya menginspirasi lagu ini, just watching him!

9. Should've Said No (Taylor Swift) –
Just being a human being. Aku menyadari bahwa sebelum; setiap kamu membuat masalah besar dengan dirimu sendiri, setiap kekacauan besar yang harus kamu bersihkan, ada satu momen penting dimana kamu hanya bisa berkata ‘tidak’. Lagu ini aku tulis tentang seseorang yang seharusnya tidak pernah menghianatiku.”

10. Mary's Song (Oh My My My) (Taylor Swift & Liz Rose & Brian Maher) –
“Aku menulis lagu ini tentang sebuah pasangan yang tinggal di sebelah rumahku. Mereka telah menikah selamanya. Suatu saat mereka datang ke acara makan malam, dan mereka begitu lucu! Mereka berbicara tentang bagaimana mereka jatuh cinta dan menikah, dan bagaimana mereka bertemu ketika mereka masih kecil. Aku pikir itu sangat manis, karena kamu bisa pergi ke toko dan membaca majalah, lalu melihat siapa yang baru saja putus dan menghianati satu sama lain (atau mendengar lagu-laguku, haha!). Tapi benar-benar melegakan ketika mengetahui bahwa yang harus aku lakukan hanyalah pulang kerumah lalu melihat sebelah rumahku, dan melihat contoh yang sempurna dari hubungan yang tidak pernah berakhir!”

11. Our Song (Taylor Swift) –
“Suatu hari, aku duduk dengan gitarku. Aku suka menulis tentang bagaimana musik mempengaruhi orang-orang, dan sangat menyenangkan untuk menulis lagu ini, karena lagu ini tentang sebuah pasangan yang TIDAK memiliki lagu. Dan aku ingin lagu ini menjadi yang terakhir di album ini, karena baris terakhir dari lagu ini adalah ‘play it again’. Mari kita berharap bahwa orang-orang menganggapnya sebagai isyarat untuk mem-play album ini lagi! Haha.”

Taylor Swift: 7 Rahasia Sehat

Album baru Taylor Swift, Speak Now yang dirilis pada akhir Oktober,  mendapat pujian besar dari kritikus dan penonton. Album yang terjual lebih dari 1 juta kopi di minggu pertama berhasil mendobrak karir country music star berumur 21 tahun ini.
Tahun lalu, Taylor Swift, adalah musisi terlaris di Amerika Serikat. Menurut Neilsen SoundScan dan Majalah Forbes, Taylor mendapat peringkat 12 untuk most powerful celebrity, mendengar pendapatan tahunannya sebesar lebih dari $48,000,000. Album pertama Taylor (self-titled) dirilis pada tahun 2006 pada saat ia berusia 16 tahun dan mendapat sertifikat multiplatinum. Album keduanya, Fearless, dirilis pada tahun 2008, yang juga terjual jutaan kopi dan berhasil memenangkan empat Grammy Awards. 
Namun untuk seluruh kesuksesannya, Taylor tetap bersifat down to earth kepada fansnya. Dia bernyayi mengenai perasaan girl-next-door tentang pacarnya, tentang sakit hati, juga tentang persahabatan yang bermasalah, dan lagu-lagu itu cukup menarik perhatian puluhan juta fans di seluruh dunia.

Meskipun kesibukan sangat padat hinggga nyaris tidak sempat untuk merawat kebugaran tubuhnya, inilah 7 tips rahasia Taylor untuk menjaga agar tubuhnya tetap sehat dan seimbang:

1.       Perhatikan Rutinitas Sehatmu! 
"Kesehatan adalah kunci sebagian besar dari hidup yang bahagia," kata Taylor, yang berkomitmen untuk menjaga fisik dan mentalnya dalam kondisi sangat baik, bahkan ketika dia sedang tour. Walau hidupnya begitu sibuk, Taylor tahu bahwa disiplin soal makan sangat penting untuk kesehatannya. Sementara itu, penyanyi dengan tinggi 5-kaki-11-inci ini tidak merasa perlu menjaga berat badan, dia mengatakan dia masih bisa menutupi berat badannya dengan outfit yang gunakan. Dan terlepas dari jadwal tour, dia memastikan bahwa dirinya rutin menghabiskan waktu satu jam di treadmill setiap hari.

2.       Hargai Dirimu Sendiri! 
Bekerjalah untuk kebutuhanmu, dan kemudian nikmatilah! "Aku selalu berpikir bahwa aku sudah cukup mendapatkan semua hal yang kubutuhkan. Jadi setelah aku menghabiskan waktu seminggu untuk bekerja keras, aku bisa menghabiskan satu atau dua hari untuk beristirahat, apakah itu untuk olahraga atau benar-benar memperhatikan apa yang aku makan," kata Taylor.

3.       Jangan Menyiksa Diri! 
Ketika diet dan berolahraga, Taylor memilih untuk waspada agar diet itu tidak menyiksa dirinya. "Aku mengukur apakah selama seminggu, aku menjalani hidup sehat atau tidak," kata Taylor. Lalu dia menyesuaikan dietnya, agar tidak berlebihan sehingga menyiksa. "Selama seminggu, aku mencoba untuk makan sehat, seperti salad, yoghurt, dan sandwich," katanya. "Tidak ada minuman bergula. Aku mencoba untuk tetap santai, jadi tidak ada yang terlalu teratur atau gila. Aku tidak ingin membuat terlalu banyak aturan dimana aku merasa tidak membutuhkannya.”

4.       Minum Air Putih!
"Aku minum air begitu banyak, sampai-sampai temanku memanggilku alien," kata Taylor. Ia juga memastikan tidak pernah kurang minum, sehingga Taylor selalu menyediakan air minum di mobilnya. 




5.       Cari Gaya Sehatmu Sendiri!
Untuk memastikan agar kamu tetap taat pada rencana latihan rutinmu, download lagu atau album favoritmu,  sehingga kamu bisa mendengarkan lagu itu sambil berolahraga sehingga tidak cepat bosan. "Aku tidak terlalu suka olahraga lain selain berlari," kata Taylor, "Dan aku menyukainya karena aku bisa mengobrol dengan teman atau mendengarkan musik saat melakukannya."



6.       Jangan Abaikan Perasaanmu!
Kecemasan adalah perasaan yang mengganggu. Sangat tidak nyaman saat perasaan itu terjadi, tetapi juga dapat menginspirasimu. "Ini mengerikan untuk duduk dengan merasa seperti itu-- pada awalnya,” kata Taylor, "Tapi jika kamu bisa, lakukanlah sesuatu yang bisa mengubah perasaan itu dan menjadikannya sesuatu yang kreatif." 

7.       Ungkapkan Perasaanmu!
Melampiaskan perasaan lewat kata-kata di atas kertas membantu penulis lagu, Taylor Swift, menjaga dirinya tetap jujur dan seimbang. "Saat aku masih kecil, setiap kali aku merasakan sesuatu yang menyakitkan aku akan berpikir, ‘tidak apa-apa, aku bisa menulis tentang hal ini setelah sekolah’,” katanya. "Dan hingga saat ini, setiap sesuatu yang menyakitkan seperti tersisih, sedih atau kesepian, atau setiap aku merasa bahagia atau jatuh cinta, aku selalu bertanya pada diriku sendiri, 'Dapatkah aku menulis sebuah lagu tentang hal ini sehingga aku tahu bagaimana perasaanku yang sebenarnya?’”

Harry Potter: Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (Synopsis)



Sinopsis
Setelah marah dengan Bibi Marge dan secara tidak sengaja menyebabkan dia mengembang secara ajaib, Harry Potter melarikan diri dari keluarga Dursley. Harry mengambil Bus Ksatria ke The Leaky Cauldron, di mana ia bertemu Cornelius Fudge, Menteri Sihir. Fudge memberi tahu Harry bahwa Bibi Marge telah dikempiskan dan bahwa ia tidak akan dihukum. Kementerian Sihir hanya peduli tentang keselamatan Harry karena melarikan diri dari pembunuh-massa Sirius Black dari penjara sihir Azkaban. Black adalah teman baik dari keluarga dan wali Harry Potter, tapi mengkhianati keluarga kepada Lord Voldemort yang jahat. Voldemort membunuh orangtua Harry, tetapi, ketika ia mencoba untuk membunuh Harry, misterius menghilang. Setelah itu, Black membunuh teman mereka Peter Pettigrew bersama dengan 12 pengamat muggle.
Harry dan teman-temannya Ron Weasley dan Hermione Granger kembali ke Hogwarts Sekolah Sihir dan menemukan keamanan telah diperketat karena Black melarikan diri. Alasan sekarang dijaga oleh Dementor, gelap, makhluk jahat yang mengeringkan kebahagiaan orang terdekat dan penjaga penjara Azkaban. Mereka juga menyebabkan Harry pingsan. Remus Lupin, guru baru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam memberitahu Harry dia lebih rentan terhadap dementor karena dia telah melihat kengerian yang tulus di masa lalunya. Lupin setuju untuk mengajari Harry Mantra Patronus, sebuah perisai melawan Dementor.
Harry tertekan untuk belajar ia tidak akan diizinkan untuk mengunjungi Hogsmeade, desa setempat kebanyakan siswa diperbolehkan untuk mengunjungi di akhir pekan. Ia juga marah dengan Draco Malfoy untuk menghancurkan pelajaran pertama Hagrid sebagai guru Pemeliharaan Satwa Gaib. Malfoy sengaja membiarkan dirinya diserang oleh Buckbeak, Hippogriff kesayangan Hagrid, dan ayahnya memastikan bahwa Buckbeak yang dihukum akan dieksekusi pada akhir tahun sekolah. Sepanjang tahun, Hermione menggunakan Time-Turner untuk bepergian dalam waktu dan menghadiri kelas-kelas yang diadakan pada saat yang sama. Black berhasil membobol benteng dua kali, tetapi tidak dapat mencapai Harry. Fred dan George Weasley menunjukkan jalan rahasia ke Hogsmeade dan memberinya Peta Perampok kepada Harry.
Selama satu kunjungan ke desa gelap, Harry hampir tertangkap saat Ron menemukan bahwa Scabbers, tikus Ron, telah menghilang. Ron yakin ia telah dimakan oleh Crookshanks, kucing Hermione, yang menyebabkan perselisihan antara dirinya dan Hermione. Hermione kemudian menemukan Scabbers di gubuk Hagrid ketika mereka bertiga mengunjunginya sebelum eksekusi Buckbeak. Dalam perjalanan mereka kembali dari pondok, tiba-tiba Ron diserang oleh anjing hitam besar dan diseret ke dalam lorong di bawah pohon ajaib, Dedalu Perkasa.
Harry dan Hermione mengikuti mereka dan menemukan dirinya dalam satu tahun, naik keatas gubuk dikenal sebagai Shrieking Shack. Mereka juga menemukan bahwa anjing merupakan animagus Sirius Black. Harry mencoba untuk menyerang Black ketika Lupin tiba. Hermione menghadapkan Lupin tentang kebiasaan dia telah diamati selama kelas dengan dia dan Lupin mengakui menjadi manusia serigala. Lupin menjelaskan bahwa dia, Black, Pettigrew, dan James Potter, ayah Harry, adalah teman baik dan menyebut diri mereka sebagai "Marauders". Untuk membuat transformasi Lupin lebih menyenangkan, teman-temannya semua menjadi Animagi, manusia yang bisa berubah menjadi binatang. Para Marauders tetap berteman setelah tumbuh dewasa, dan ketika mereka menentang Voldemort yang mengejar Potter, Black menjadi Penjaga Rahasia mereka. Namun, Black kemudian mengungkapkan bahwa dia diam-diam beralih tugas dengan Pettigrew untuk melayani sebagai umpan. Black menyadari Pettigrew adalah pengkhianat dan, daripada dibunuh oleh Black, Pettigrew menjadi Scabbers.
Lupin dan Sirius berupaya untuk mengungkapkan diri Pettigrew, dan Pettigrew mengubah dari Scabbers dan kembali ke bentuk manusia. Dia mengakui cerita, tetapi Harry menghentikan Black dan Lupin membunuhnya dan menjadi pembunuh. Sebaliknya, Harry membujuk mereka untuk mengambil Pettigrew kembali ke kastil Hogwarts untuk membersihkan nama Sirius. Namun, ketika mereka dan mereka kembali ke kastil, bulan purnama muncul dan Lupin transformasi. Pettigrew lolos sementara para Dementor turun pada yang lain. Mereka selamat di menit terakhir oleh Patronus yang Harry percaya itu dilakukan oleh ayahnya.
Harry terbangun di dalam benteng dan mengetahui bahwa Black telah ditangkap. Untuk menyelamatkannya, Harry dan Hermione menggunakan Time-Turner untuk perjalanan kembali ke waktu lampau dan mencegah penangkapannya. Harry dan Hermione menyelamatkan Buckbeak dan kembali melihat adegan malam, sampai mereka melihat Dementor menikung Harry dan Sirius. Harry bertekad untuk melihat siapa yang mengirimkan Patronus, hanya untuk menyadari bahwa itu adalah dirinya sendiri. Harry menyelamatkan Sirius dan melarikan diri dengan Buckbeak. Lupin, yang diketahui sebagai werewolf, mengundurkan diri. Harry khawatir bahwa Pettigrew dapat membantu Voldemort untuk kembali, tapi Dumbledore mengatakan mungkin Harry harus bersyukur bahwa ia telah membantu menyelamatkan nyawa Pettigrew.
Pemeran



Perbedaan film dengan buku
  • Latar belakang cerita tentang Moony, Wormtail, Padfoot dan Prongs tidak dijelaskan, biarpun beberapa kali disinggung dalam film. James Potter pun tidak disebutkan bahwa ia sebenarnya animagus.
  • Dalam film tidak dijelaskan mengapa Snape sangat membenci Sirius dan Lupin.
  • Dalam buku dijelaskan bahwa Sirius adalah “Penjaga Rahasia” Keluarga Potter sehingga ia adalah satu-satunya yang bisa memberitahu Voldervort tempat tinggal mereka. Hal ini yang menyebabkan orang-orang yakin bahwa ia bersalah. Di saat-saat terakhir, barulah terungkap bahwa ia memberikan tugas tersebut kepada Pettigrew dan hanya dia dan Keluarga Potter yang tahu tentang hal ini. Dalam film hanya disebutkan bahwa Black adalah salah satu orang yang tahu dimana Keluarga Potter tinggal.
  • Dalam film tidak dijelaskan bagaimana Sirius bisa kabur dari Azkaban dan bagaimana ia tahu dimana Pettigrew berada. Dalam buku dijelaskan bahwa ia melihat gambar Pettigrew (dalam bentuk tikus) di Daily Prophet.
  • Oliver Wood dan Cho Cang tidak ada dalam film.
  • Di buku, seeker Huffelpuff adalah Cedric Diggory. Di film tidak dijelaskan nama seeker Huffelpuff tersebut, dan aktor yang memerankannya pun bukan aktor yang berperan sebagai Cedric Diggory di film berikutnya.
  • Pertandingan Quidditch Antar-Asrama dihilangkan (padahal di seri inilah untuk pertama kalinya Harry memenangkan Piala Quidditch untuk Gryffindor). Hanya satu pertandingan Quidditch yang diperlihatkan. Dan bagian ketika Malfoy dan kroninya berpura-pura menjadi dementor juga dihilangkan.
  • Semua ramalan Professor Trelawney dihilangkan, kecuali tentang kematian Harry dan kembalinya Voldermort.
  • Di buku, Hermione mengalami sedikit ‘gangguan mental’ karena padatnya jadwal pelajaran dan sebagai akibat dari alat Pembalik-Waktu.
  • Di film tidak ditunjukkan bagaimana Hermione membeli Crookshanks. Harry pertama kali bertemu Ron dan Hermione tengah bertengkar di Leaky Cauldron dan Crookshanks sudah ada disana.
  • Sir Cadogan dipotong dari film, meski ia bisa dilihat di ‘adegan yang dibuang’ di versi DVD.
  • Episode ketika Sirius memasuki Gryffindor dihilangkan, meskipun kejadian yang terjadi selanjutnya ada dalam ‘adegan yang dibuang’ di DVD.
  • Buckbeak sebenarnya muncul beberapa kali dalam persidangan, tapi di film ini hanya dikisahkan satu kali. Dan juga tidak dijelaskan bagaimana Hermione membantu Hagrid untuk mempersiapkan sidang.
  • Kelas Transfigurasi McGonagall dan kelas Ramuan Snape tidak muncul dalam film ini. Yang ditampilkan hanyalah kelas yang diajar para guru baru : Ramalan dengan Professor Trelawney, Pemeliharaan Satwa Gaib dengan Hagrid dan Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam dengan Professor Lupin.
  • Cermin Harry di Leaky Cauldron tidak bisa “berbicara”
  • Di buku, Kecupan Dementor digambarkan dementor tersebut menyentuh mulut korbannya, di film, Kecupan Dementor digambarkan menyedot jiwa si korban tanpa adanya kontak fisik.
  • Di buku, Patronus Harry (yang berbentuk rusa) berlari menyeberangi danau untuk menghalau para Dementor, sementara di film, Patronus tersebut mengeluarkan kekuatan yang dapat mengusir para dementor tersebut. Dan juga, Harry (yang kembali dengan Pembalik-Waktu) tidak menepuk-nepuk Patronusnya.
  • Di film, kehadiran Dementor ditunjukkan dengan kebekuan yang tiba-tiba; di buku hanya digambarkan bahwa dementor datang disertai hawa dingin.
  • Harry tertangkap oleh Snape ketika ia mencoba menemukan Peter Pettigrew. Di buku ini baru terjadi setelah kunjungan kedua ke Hogsmeade.
  • Di buku, Harry tertangkap oleh Malfoy ketika mengenakan Jubah Gaib.
  • Di buku, poci susu di Pondok Hagrid pecah karena dijatuhkan, sementara di film, poci itu pecah karena batu yang dilempar Hermione-dari-Pembalik-Waktu.
  • Harry dan Lupin mengehatui bahwa Peter Pettigrew masih hidup ketika Harry melihat namanya tertera dalam Peta Perampok, bukannya ketika di Shrieking Shack.
  • ”Moony” tertulis sebagai “Mooney” yang mengacu pada Karl Mooney salah satu supervisor efek visual film ini. Tetapi di subtitle DVD tetap dieja sebagai “Moony” seperti dalam buku.
  • Suasana romantik antara Ron dan Hermione lebih ditekankan dibanding dengan di buku. J.K Rowling menyetujui penekanan terhadap hubungan Ron dan Hermione ini. Salah satu contohnya adalah ketika mereka mendengar jatuhnya kapak, setelah meninggalkan Hagrid, Hermione tiba-tiba menangis dan memeluk Ron.
  • Dalam pelajaran Pemeliharaan Satwa Gaib, di buku ada sekawanan hippogriff, tapi di film hanya ada satu : Buckbeak.
  • Di kelas Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, Boggart yang ditampilkan berbeda dengan di buku. Misalnya, Ron yang menghadapi bogart berbentuk laba-laba, di film ia membuat laba-labanya memakai sepatu roda, sementara di buku, kaki laba-laba tersebut terpotong. Boggart Parvati adalah ular dalam film, sementara di buku boggartnya adalah mumi. Di buku, Lupin menghadapi boggart sebelum Harry menghadapi boggart itu. Dan dalam film, tampak jelas bahwa boggart Lupin berbentuk bulan purnama. Padahal di buku hanya digambarkan sebagai bola berwarna keperakan, yang menimbulkan pertanyaan para muridnya, mengapa Lupin takut pada bola kristal.
  • Snape (yang hendak memberikan ramuannya untuk Lupin) menemukan Lupin tengah menuju Dedalu Perksa. Snape menggunakan Jubah Gaib untuk mengikuti Lupin, tapi di film Snape tidak tampak memakai Jubah Gaib.
  • Di pertandingan Quidditch dimana Harry jatuh dari sapu, ia melihat awan berbentuk anjing; di buku, ia melihat Sirius (dalam bentuk anjing) di tengah penonton.
  • Di Shrieking Shack, hanya Harry yang menyerang dan melumpuhkan Snape, bukannya bersama-sama dengan Ron dan Hermione. Hal ini tentu aneh karena mendemonstrasikan efek yang berbeda dari mantra Expelliarmus (yang seharusnya cuma melucuti senjata lawan). Selain itu, Snape adalah Legillimens yang hebat (meski kita baru tahu hal itu di seri ke-5), semestinya ia bisa mematahkan serangan yang hanya dilakukan Harry seorang diri. Di buku, karena ada mantra dari Harry, Ron dan Hermione-lah Snape pingsan.
  • Kalimat Ron di buku “Jika kau ingin membunuh Harry, kau harus membunuh kami juga” diucapkan oleh Hermione dalam film.
  • Di film, ketika Lupin mengajari Harry tentang Mantra Patronus, kenangan bahagia yang membuat Harry berhasil adalah ‘hanya berbicara’ dengan orang tuanya; di buku kenangan itu adalah ketika Hagrid mengatakan bahwa ia akan meninggalkan keluarga Dursley dan pergi ke Hogwarts.
  • Di buku, Harry menghabiskan waktu 2 minggu di London dan membeli semua bukunya sendiri, kecuali buku “Monster Tentang Monster” yang didapatnya sebagai hadiah ulang tahun dari Hagrid. Di film, Cornelius Fudge telah menyediakan semua keperluan bukunya pada malam ketika ia lari dari kediaman keluarga Dursley.
  • Di buku, Arthur Weasley tidak menceritakan tentang Sirius Black kepada Harry. Harry mendengarnya secara tidak sengaja.
  • Di buku, ketika Harry tertangkap oleh Snape dengan membawa Peta Perampok, Lupin dipanggil dengan menggunakan perapian (jaringan bubuk floo).
  • Adegan di Three Broomstick ketika Harry tahu bahwa Sirius adalah walinya, digambarkan secara berbeda. Di buku, Harry, Ron dan Hermione ada di dalam Three Broomstick dan mendengar pembicaraan tersebut. Dan kemudian Ron dan Hermione hanya menatap Harry, kehilangan kata-kata. Di film, Harry menggunakan Jubah Gaib-nya, sementara Ron dan Hermione ada di luar, dan pembicaraan tersebut berlangsung di ruangan pribadai di dalam Three Broomstick.
  • Di film, Harry melempar bola salju ke arah Malfoy ketika mereka ada di dekat Shrieking Shack, di buku, adegan ini terjadi di musim semi, Hermione tidak bersama mereka, dan yang dilempar Harry adalah lumpur.
  • Di film, ketika Lupin bertransformasi menjadi manusia serigala, Snape mengambil posisi melindungi Harry, Ron dan Hermione, menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya, yang sebenarnya tidak logis mengingat kebencian Snape terhadap mereka.
  • Film ini menggambarkan werewolf versi Amerika (berdiri dengan 2 kaki, besar), sementara di buku, Lupin hanyalah seperti serigala biasa (manusia serigala dan serigala nyaris identik).
  • Di buku, ketika Sirius tertangkap di akhir cerita, ia dikunci dalam kantor Professor Flitwick, sementara di film, Sirius dikunci di menara.
  • Di akhir buku, Ron menerima Pig, burung hantunya, dari Sirius. Ia tidak menerima Pig di akhir film, dan Pig juga tidak muncul di film ke-4.
  • Di buku, Harry menerima Firebolt di hari Natal, dimana Hermione mengira sapu tersebut sudah dijampi-jampi dan mengadukannya ke McGonagall. Akibatnya Harry tidak bisa langsung memakai sapunya, dan ia serta Ron sangat marah pada Hermione, menyebabkan mereka tidak saling berbicara untuk beberapa waktu. Barulah mendekati akhir Sirius dalam suratnya mengatakan bahwa ia yang mengirim Firebolt pada waktu itu. Di film, Firebolt hanya tampil di bagian akhir, dikirim bersama dengan bulu Buckbeak yang memberi petunjuk kepada Harry siapa pengirimnya.
  • Di buku, Hermioni menampar Malfoy, di film Hermione meninju Malfoy.
  • Di buku, Tuan-tuan Moony, Wormtail, Padfoot dan Prongs dalam Peta Perampok memiliki jawaban berbeda-beda terhadap Snape ketika ia berusaha menyelidiki peta tersebut. Di film, jawaban mereka kolektif, hanya satu.
  • Di buku, Hermione dan Harry tidak membawa Ron melintasi waktu karena ia tidak sadar akibat serangan Pettigrew, tapi di film, mereka tidak membawanya karena kakinya patah, ia sepenuhnya sadar.
  • Di buku, Hermione hanya memutar Pembalik-Waktu sebanya tiga kali. Di film, Pembalik-Waktu itu berputar entah berapa kali, meski Dumbledore mengatakan pada Hermione bahwa tiga putaran cukup.