Fearless adalah
album studio kedua dari penyanyi Country Pop asal Amerika Serikat, Taylor
Swift. Album ini dirilis pada tanggal 11 November 2008 melalui label Big
Machine Records. Pada awal pembukaannya, album tersebut terjual sebanyak
592,300 kopi, merupakan jumlah terbanyak untuk seluruh artis wanita pada tahun
2008. Hanya dalam dua bulan, album tersebut sukses terjual 2,2 juta kopi. Album
tersebut juga terdaftar dalam peringkat 1 untuk Billboard 200 selama 11 minggu
tidak berurutan dan juga peringkat 1 untuk Billboard Hot Country Albums untuk
35 minggu tidak berurutan. Empat singel dirilis sebagai singel promosi dari
Fearless, dan keempatnya mendapatkan sambutan yang sangat meriah. Singel
tersebut adalah "Change", "Fearless", "You're Not
Sorry", dan "You Belong with Me", yang langsung masuk ke
peringkat 10, 9, 11, dan 12, berurutan. Taylor adalah artis pertama yang mampu
melakukan hal ini.
Single
yang pertama dirilis adalah "Love Story", dengan gaya ala zaman
dahulu, lagu ini menjadi lagu internasional Taylor yang pertama. Berhasil
meraih peringkat di Top 10 di lebih dari 20 negara didunia, termasuk juga Top 5
dibeberapa negara, termasuk peringkat 4 di Billboard Hot 100 dan peringkat 1 di
Billboard Hot Country Song untuk 2 minggu. "White Horse" ditunjuk
sebagai single kedua yang dirilis, single ballad ini berhasil menduduki posisi
13 di Billboard Hot 100, dan posisi 2 di Billboard Hot Country Song. Singel ini
berhasil meraih dua Grammy Awards untuk Album of the Year and Best Country
Album. Fearless juga merupakan album pertama dalam sejarah yang memenangkan
American Music Award (AMA), Academy of Country Music Award (ACM), Country Music
Association Award (CMA), dan Grammy Award pada tahun yang sama, sehingga
menjadikan Fearless sebagai album yang paling banyak diberikan awards dalam
sejarah musik country.
Fearless
Album
1.
Fearless (Taylor Swift, Liz Rose, Hillary Lindsey) –
“Lagu ini berisi tentang
‘ketidaktakutan’ dalam jatuh cinta. Tak perduli berapa banyak lagu break upyang
kamu tulis karenanya, tak perduli berapa kali kamu disakiti, kamu akan selalu
jatuh cinta lagi. Ketika aku menulis ‘Fearless’, aku tidak sedang berpacaran
dengan siapapun. Aku bahkan tidak sedang kasmaran. Aku sedang sendirian saat
tour dan lagu ini pada dasarnya tentang pacaran yaang menurutku paling indah.
Kupikir suatu saat, ketika kau menulis lagu cinta, sesekali kau tidak menulis
tentang apa yang telah kau rasakan.. melainkan tentang apa yang kau inginkan
terjadi. Jadi, lagu ini adalah tentang pacaran terbaik yang –sejujurnya- belum
pernah aku rasakan.”
2.
Fifteen (Taylor Swift) –
“Aku menulis ini seputar cerita
tentang sahabatku di sekolah, Abigail. Aku memulai semuanya dari baris ‘Abigail
gave everything she had to a boy who changed his mind’ dan menulis segalanya
dari poin itu. Aku hanya memutuskan kalau aku ingin sekali bercerita tentang
tahun pertama kita di sekolah karena aku merasa di tahun pertama itu, aku
tumbuh dengan cepat melebihi tahun-tahun lain dalam hidupku sejauh ini.”
3.
Love Story (Taylor Swift) –
“Lagu ini kutulis ketika aku sedang
berpacaran dengan seseorang yang tidak cukup ‘benar’. Dirinya lumayan rumit,
tapi aku tidak perduli. Aku memulai lagu ini dengan baris ‘this love is
difficult, but it’s real’. Dan ketika aku menulis ending lagu ini, aku merasa
seperti itu adalah ending yang diinginkan setiap gadis pada kisah cintanya
masing-masing. Dan ini adalah ending yang kumau. Kamu menginginkan seseorang
yang tidak perduli dengan apa yang orang-orang pikirkan ataupun apa yang
orang-orang katakan. Dia hanya berkata, ‘Marry me, Juliet, I love you, and
that’s all I really know’. Semua ini diceritakan melalui semacam karakter,
dimana itu adalah Romeo dan Juliet, dan bukan aku yang berkata bahwa aku akan
menikah atau semacamnya.. tapi aku pikir sangat mengasyikkan menulis tentang
ini.”
4.
Hey Stephen (Taylor Swift) –
“Kami sedang rekaman di studionya John McBride (suami dari Martina
McBride) dan dia seperti ‘My kids are dying to meet you. Apakah kamu pikir kamu
bisa berkata hai kepada mereka?’ lalu aku berkata, ‘Ya, bawa mereka kesini dan
kita bisa hang out setelah rekaman’. Lalu anaknya dan teman-temannya –mereka
bersepuluh disana– mereka semua datang ke studio saat rekaman ‘Hey Stephen’ dan
mereka menyukainya. Lalu mereka bernyanyi bersama denganku untuk
mengakhirinya.”
5.
White Horse (Taylor Swift, Liz Rose) –
“Aku sebenarnya tidak ingin
memasukkan lagu ini ke dalam album ini. Tadinya aku akan memasukkan lagu ini di
album ketiga karena aku benar-benar merasa seperti ada ‘kesedihan’ di rekaman
ini. Lalu agensiku pergi ke LA merencanakan meeting dengan produser eksekutif
Betsy Beers dan Shonda Rhimes, di Grey’s Anatomy karena itu show favoritku. Itu
akan menjadi ‘mimpi yang menjadi kenyataan’ untuk memainkan lagu disana. Lalu
aku memainkan ‘White Horse’. Aku memainkan lagu itu hanya dengan gitar, lalu
mereka terkejut! Mereka menyukainya. Mereka berkata, ‘Kami akan kembali lagi
secepat yang kami bisa’. Untuk sesaat, aku tidak tahu bahwa aku akan membawa
lagu itu ke rekaman karena jika lagu itu tidak aku mainkan di show, kita tidak
akan memasukkannya ke album ini. Lalu mereka memanggil dan berkata bahwa mereka
sangat tertarik dengan lagu itu. Jadi kami merekam lagu itu, mengirimkan ke
mereka, dan memasukannya!
Bagiku, ‘White Horse’ adalah
tentang apa, hmm menurut pendapatku, adalah ‘the most heart-breaking part of a
break-up’ – momen saat kamu menyadari bahwa mimpi-mimpi yang kamu rasakan,
semua impian yang kamu harapkan bersamanya, semua menghilang. Segalanya setelah
momen ini berpindah.. tapi hal-hal seperti ‘Wow, it’s over’ adalah apa yang aku
tulis di ‘White Horse’.
6.
You Belong With Me (Taylor Swift, Liz Rose) -
“Aku datang ke sesi menulis dengan Liz Rose
dan berkata.. aku punya ide. Aku mendengar seorang temanku berbicara dengan
pacarnya lalu berkata, ‘tidak sayang.. aku harus menutup telponnya
cepat-cepat.. aku akan menghubungimu kembali.. ya tentu aku mencintaimu. lebih
dari apapun! Sayang maafkan aku..’ lalu pacarnya berteriak padanya! Aku merasa
kasihan padanya saat itu.
Maka aku menulis baris pertama,
‘You’re on the phone with your girlfriend, she’s upset, going off about
something that you said’, lalu aku melanjutkan ke bait cerita tentang aku jatuh
cinta padanya dan dia seharusnya bersamaku, bukan dengannya. Itu hanya menjadi
gambaran. Aku sangat senang saat menulis bagian ‘She wears short skirts, I wear
T-shirts’. Haha”
7.
Breathe (Taylor Swift, Colbie Calliat) –
“Lagu ini adalah lagu tentang
berkata selamat tinggal kepada seseorang, tapi tidak pernah menyalahkan
siapapun. Terkadang itu adalah hal yang tersulit. Ketika tidak seorangpun yang
bersalah.
Aku adalah fans berat dari lagunya
Colbie. Ketika itu keluar, aku merasa jatuh cinta dengan caranya membuat musik.
Aku menghubungi management-nya dan bertanya apakah aku bisa menulis lagu
dengannya. Dan, ya, Colbie punya jadwal ke Nashville saat ia akan show, dan dia
punya waktu luang. Aku pikir suaranya sangat indah. Dan aku sangat senang untuk
memiliki suaranya di albumku.”
8.
Tell Me Why (Taylor Swift, Liz Rose) –
“Aku sedang berbicara kepada
seseorang yang belum pernah ‘benar-benar’ kupacari. Terkadang sangat sulit
ketika kamu mempunyai harapan untuk pacaran dengannya, dan kamu mencoba
mendekatinya, tapi itu semua sia-sia. Dia mengatakan segalanya yang bisa
membuatku pergi, ‘Apakah kamu baru saja berkata sesuatu?’. Dan itu sangat
menggangguku karena dia berkata suatu hal lalu melakukan yang lain, melakukan
suatu hal lalu berkata yang lain. Karena dia tidak tahu apa yang ia inginkan,
dia hanya akan bermain dengan sebuah permainan yang bernama ‘perasaan’.
Jadi aku menulis ini dengan Liz dan
membicarakan tentang betapa laki-laki ini sangat jahat dan jerk, namun
terkadang juga cool. Aku seperti, ‘Liz, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan
laki-laki ini!’. Jadi aku memulai menulis lagu ini dengan ‘I took a chance, I
took a shot. And you might think I’m bulletproof, but I’m not’.”
9.
You’re Not Sorry (Taylor Swift) –
“Ini tentang seseorang yang berubah
menjadi ‘sesuatu’ yang tidak pernah kubayangkan. Saat pertama, ia datang
sebagai prince charming. Yah, ternyata prince charming ini mempunyai banyak
rahasia dan tak pernah memberitahuku. Dan satu persatu aku akan
mengungkapkannya. Aku akan mencari tahu siapa dia sebenarnya. Aku menulis ini
ketika aku mulai tidak tahan, ‘Kau tahu? Jangan pernah berpikir bahwa kamu bisa
terus menyakitiku.’ Itu adalah point ketika aku harus melangkah dan pergi.”
10.
The Way I Loved You (Taylor Swift, John Rich) –
“Aku mendapat ide untuk lagu ini
tentang sebuah hubungan dengan lelaki yang baik yang selalu tepat waktu dan
membukakan pintu untukmu dan membawakanmu bunga.. but you feel nothing!
Sepanjang waktu kamu bersamanya, kamu memikirkan tentang seorang yang
complicated.. dan berantakan.. dan frustasi.
Jadi aku menggunakan ide itu,
memikirkan judulnya, lalu aku membawa lagu itu ke John Rich. Dia mampu
terhubung dengan lagu itu dengan baik karena dia complicated, lelaki yang
frustasi dan berantakan soal hubungannya. Kami memiliki sudut pandang yang
berbeda tentang lagu ini. Sangat keren berada di sebuah ruangan dan menulis
lagu bersamanya, karena dia benar-benar penulis yang hebat!”
11.
Forever & Always (Taylor Swift) –
“‘Forever & Always’ adalah
ketika aku berada di suatu hubungan dengan seseorang dan aku memperhatikannya
perlahan-lahan menyelinap dan pergi. Aku tidak benar-benar tahu mengapa, karena
aku tidak melakukan sesuatu yang berbeda. Aku tidak melakukan apapun yang
salah. Dia hanya.. memudar. Dan ini tentang kebingungan dan frustrasi karena
bertanya-tanya, mengapa? Apa yang berubah? Kapan itu berubah? Apa yang telah
kulakukan? Di kasus ini, seseorang yang kutulis tentang lagu ini mengakhiri
hubungannya denganku demi gadis lain. Dan aku tahu sekarang mengapa ia pergi..”
12.
The Best Day (Taylor Swift) –
“Aku menulis lagu ini di perjalanan
dan aku tidak memberi tahu mamaku tentang ini. Aku memutuskan untuk membuatnya
tetap rahasia dan memberikannya sebagai kejutan untuk natal. Aku menulis ini di
musim panas dan merekamnya secara rahasia dengan bandku di studio. Setelah lagu
ini selaesai, aku membuat home-made video dengan video-video masa kecilku
dengannya, dan keluargaku.
Dia tidak menyadari bahwa aku yang
bernyanyi, bahkan hingga pertengahan lagu! Dia tidak pernah berpikir bahwa aku
bisa menulis dan merekam lagu tanpa diketahuinya. Ketika akhirnya dia menyadari
itu, air maya mulai keluar dari matanya.”
13.
Change (Taylor Swift) –
“Disuatu saat, aku mulai mengerti
bahwa akan lebih sulit bagiku dari record label yang lebih kecil untuk sampai
ke record label yang lebih besar. Aku sadar bahwa aku tidak akan bisa
mendapatkan hal itu karena tidak ada seniman lain dari label itu yang
membantuku. Dan harapan bahwa suatu hari nanti keadaan akan berubah mendorongku
untuk berusaha mendapatkannya. Dan hal ini berubah. Setelah beberapa kali aku
mengatakan pada diriku sendiri terus menerus, aku akhirnya menuliskan ini
menjadi sebuah lagu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar